Thursday, April 29, 2021

Keep Calm and Put Your Glassess On!

cr : pexels
Ini cerita mengenai kacamata gue. Biar nanti kalau udah tua gue bisa nginget-nginget momen make kacamata ini. Sepele ya? mari kita lihat beberapa tahun ke depan apakah membahas kacamata ini worth atau engga. wkwk.

Jujur gue bukan orang yang pake kacamata karena kebanyakan main gadget, atau karena genetik dari emak bapak gue. Enggak. Boro-boro, bawa hp ke sekolah aja disita. Jadi, gue udah mulai pake kacamata sejak akhir SMP. Dalam pikiran gue orang yang pake kacamata itu berwibawa, pinter, dll. Itu asumsi gue saat itu. Tapi padahal ya gajuga (untung gue gakepikiran make behel juga). Soalnya yang gue tau orang yang make behel+kacamataan di luar negeri tuh dikata 'cupu'. Entah gue dapet darimana pernyataan itu.  Lupa. 

Nah, lanjut. Bodohnya pertama kali gue make kacamata itu adalah karena minjem kacamata temen. Jadi pas kelas 9 itu gue ngetes kondisi mata, dengan cara ditutupin sebelah-sebelah pake  tangan  terus ngadep papan tulis sambil ngeliatin tulisan di papan tulis depan masih jelas ga. Ternyata, mata kanan gue kerasa lebih burem. Akhirnya saat gue kedapetan rolling duduk di belakang, gue inisiatif minjem kacamata vira yang minusnya masih kecil. Gue kepikiran sih seharusnya ga cocok. Tapi tetep gue lanjutin biar papan tulis tetep kelihatan jelas. Akhirnya keseringan dah tuh gue minjem. Dan pas udah lulus kok keknya mata gue yang lain juga ikutan burem ya (karena udah ngga pake kacamata Vira lagi wkwk). 

Akhirnya, dari situ gue periksa, dan bener minus. Tapi keciiil.. seinget gue kiri 0.5 kanan 1/1.5 gitu. Tapi malah dipakein kacamata, karena jujur gue juga seneng sih pas tau gue mesti make kacamata. Balik lagi ke asumsi gue di atas. Tapi seiring berjalannya waktu minus gue bertambah, ternyata nda enak juga dan pengen sembuh. Sekarang minus gue udah mencapai 2,5 lah ya. Entah dah tuh, udah makin nambah apa engga di zaman kuliah daring. 

Intinya, buat yang ga minus jangan mau deh coba-coba pake kicimiti. Pegel. Udah gitu kalo lo lupa bawa kacamata lo nanti lo bisa kebingungan sendiri :( . Selain itu, kalau mau kondangan kek yang kurang bagus kalo pake kacamata. Buat yang udah pake, jangan syedi. Kita sama. Intinya gue belajar, pake kacamata tidak menandakan asumsi apapun. Jadi, selo aja. Keep calm an take your glassess on (if you need it)

Friday, April 23, 2021

[Ramadhan Series] Pomo Break

 Et et et et...

Blog ini rasanya sepi banget ya, btw aku lagi kasih challengen nulis kecil-kecilan karena sekarang lagi break teknik pomodoro skeitar 5 menit. 

Jadi, saya mau cerita aja deh tentang hari ini. cie elah. Hari ini tuh, hari ke 11 Ramadhan. Terus kuliah saya itu nggak libur sama sekali. Malah sekarang lagi UAS. Terus ya, disetiap pekannya saya lumayan sibuk. Review artikel budaya tiap pekan, tugas ini-tugas itu, dll. Tapi kalian tau ga sih? saya tuh ga bener-bener sibuk lho.

Alasannya adalah karena saya gabisa bagi waktu dengan baik. Hal itu yang bikin otak saya sendiri jadi mikir "keknya aku nih sibuk bgt jadi orang". Tapi, setelah di evaluasi, naytanya engga. Kalau bisa dibilang gak produktif, emang enggak produktif bruh. Soalnya dengan waktu yang segitu banyaknya dibandingkan dengan pekerjaan yang sudah selesaika, itu perbandingannya jauh bgt.

eh udah abis waktunya, dadah

Tuesday, April 14, 2020

Untukmu yang Sedang Berlelah-Lelah

Kadang kita lupa, dengan esensi dari apa yang ada di depan mata kita saat ini.
Tugas menumpuk, cari jurnal sana sini, cari referensi sebanyak-banyaknya, ngabisin waktu buat baca berlembar lembar jurnal, resume buku, bulak balik google,wa, word, excel.
Yang ada dikepala kita hanya
Hufttttt, lelaaaaahhhh.

EITSSS,
Sabar.
Satu hal yang masih melekat dipikiran saya. Perkataan dari mba Dewi Nur Aisyah. Kalian tahu, siapa dia? Kalau belum tahu, coba deh kalian cari tahu.
Kurang lebih, beliau bilang kaya gini,

Kita ini hidup di dunia memang tempat untuk berlelah-lelah. Tau tempat istirahat yang sebenar-benarnya istirahat? Iya, di surga. Tidak akan lagi terasa kelelahan.*

Fitrah manusia lahir kedunia ya memang seperti itu, bekerja lalu merasakan kelelahan. Karena kenapa?ya, karena ini adalah dunia, bukan akhirat yang sebenar-benarnya tempat kita beristirahat.
Hidupnya kita di dunia ini tidak akan menghentikan kita dari bertemu dengan yang namanya ujian. Iya, sudah tau kan?

Selama kita masih hidup di dunia ujian akan terus datang kepada kita.
Selama kita masih mengembuskan nafas, masih bisa membuka mata, masih hidup di dunia ini dan masih merasakan pusing karena sesuatu hal contohnya tugas yang menumpuk minta diselesaikan.

Tarik nafas, deh. Pikir baik-baik.
Hal itu yang kamu keluhkan............
adalah anugerah dari-Nya.
Coba, deh. Hamdalah dulu.

Hal itu anugerah, karena kita dikasih kesempatan untuk bisa merasakan manisnya bangku pendidikan yang diimpikan oleh ribuan orang di luar sana. (meskipun kelihatannya pait)

Hal itu anugerah, karena kita diberikan jalan dan potensi untuk meraih salah satu amalan yang akan terus mengalir ‘ilmu yang bermanfaat’

Hal itu anugerah, karena kita masih diberi kesempatan untuk berpikir tentang apa yang seharusnya kita lakukan di sini untuk kehidupan kita di Sana.

Jika kita mau merenungi, dan take a deep breathe for a while.
Banyaknya tugas yang menumpuk itu adalah salah satu ujian terbaik dari-Nya.
Mungkin saja, keadaan seperti ini menguji kita tentang seberapa banyak kah kita memprioritaskan-Nya dibandingkan dengan tugas yang menumpuk yang jika dipikir, tugas menumpuk adalah ciptaan-Nya juga.

Seberapapun berat tugas yang kamu terima saat ini.
Yakin deh, aku, kamu, kita akan bisa menyelesaikannya.
Karena kehidupan kita di dunia ini sudah di jamin olehnya. Dan "laa yukallifullahu nafsan illa wus'ahaa“ ujian yang kita terima tidak akan di luar batas kemampuan kita. (Jadi, tugas  jangan diambil pusing, ya. Rileks tapi berprogress, dan jangan lupa dikerjakan dengan hati ikhlas)

Tetapi, walaupun begitu. Ada satu hal yang tidak akan kembali dan ada suatu masa yang tidak dijamin oleh-Nya. Iya, hari yang kita lewati tanpa amalan shalih di dalamnya dan kehidupan akhirat.

Menurut saya, seharusnya kita ber-hamdalah ketika kita merasa lelah di hari ini, dan sebaliknya, seharusnya kita merasa tidak tenang ketika hari-hari yang kita lewatkan namun kita tidak melakukan kelelahan di dalamnya.

Tentunya kelelahan yang dimaksud adalah lelah yang lilah. Sering dengerkan?
Nah, dengan prinsip lelah lilah kita ga akan pernah yang namanya melewati suatu hari tanpa beramal shalih. Karena jika sesuatu yang kita kerjakan dilakukan dengan niatan ikhlas lillah (apalagi menuntut ilmu), insyaAllah kita ga akan menjadi manusia yang menyesal karena melewatkan hari tanpa amalan shalih.

Maka dari itu, seberapapun berat kamu merasakan suatu ujian. Bismillah, lillaah. InsyaAllah, hal itu tidak akan merugikan kita sama sekali. Keep Strong, Stay Healthy, Take an Action and Make a Progress!


Tertanda,



Mahasiswa yang Sedang Merasakan Hal yang Sama Sepertimu




nb :
*dibahasakan menurut bahasa saya

Powered by Blogger.

Blogroll

About

Blogger templates

emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.